SOREANG, WN.net — Yayasan Generasi Muda Majalaya (GMM) Kabupaten Bandung, mendesak Pemerintah Kabupaten Bandung segera menyelesaikan permasalahan pembangunan Pasar Sehat Sabilulungan Majalaya yang saat ini terbengkalai.
Hal itu disampaikan GMM saat melakukan audensi dengan DPRD Kabupaten Bandung, Rabu (30/10-2019).
Mereka diterima Ketua DPRD Kabupaten Bandung, H. Sugianto, di Ruang Badan Musyawarah (Banmus) Gedung DPRD Kabupaten Bandung, di Soreang.
Hadir pula Wakil Ketua 1 DPRD, H. Wawan Ruswandi; Wakil Ketua II DPRD, H. Yayat Hidayat; Komisi B, Pratigno; Asisten Ekjah, H Marlan; Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian, Hj. Poppi Hopipah; Bagian Hukum, Camat Majalaya, dan Kades Majalaya.
Dewan Penasehat Yayasan Generasi Muda Majalaya, H. Iwan Setiawan (Iwan Boxer), mengatakan kedatangan ke dewan untuk membicarkan terwujudnya dan terbengkalainya pembangunan Pasar Majalaya.
Secara kronologis, kata Iwan, rencana pembangunan Pasar Majalaya sejak Bupati Hatta Djatipermana, kemudian dilanjutkan Bupati Obar Sobarna dan saat ini oleh Bupati H. Dadang Naser, namun belum juga terealisasi.
“Pasar tersebut awalnya tanah milik warga, sekarang setelah pemda membeli lahan untuk pasar seluas lima hektar dan investor masuk tahun 2017. Investor dan pihak terkait menjanjikan pembangunan pasar segera direalisaaikan dalam waktu 18 bulan, tapi sampai saat ini tidak juga selesai,” tutur Iwan.
Disebutkan, Pasar Sehat Sabilulungan itu dibangun oleh PT. Sindo Semesta dengan nilai kontrak Rp219 miliar.
“Namun dalam pembangunannya disubkan ke perusahaan lain. Kami mempertanyakan investor itu punya duit atau tidak? Kami sayangkan, justru peletakan batu pertama oleh bupati hanya peletakan, pembangunan juga disubkan pada vendor yang saat ini juga belum dibayar oleh investor,” jelas Iwan.
Menurut Iwan, bila saja pembangun pasar yang terbengkalai itu tidak diamankan oleh yayasan dan puluhan LSM/ormas, mungkin sudah diruntuhkan.
“Kami juga jadi bulan-bulanan, karena disangka menghalang-halangi, karena itu kami membuka masalah pasar ini di dewan,” ujar Iwan.
GMM mengharapkan, Pemkab Bandung segera mencari solusi dan mencari investor baru yang memiliki modal untuk melanjutkan pembangunan Pasar Sehat Sabilulungan ini.
“Kami meminta pemda segara mengambil langkah untuk melanjutkan pembangunan pasar. Kalau tidak, maka terancam dibongkar oleh warga,” katanya.
Iwan juga meminta dewan, khususnya Dapil Majalaya, mampu mendukung dan mendorong terealisasinya pasar tersebut.
“Dewan jangan hanya mendengarkan, tapi aspirasi ini benar-benar diperhatikan,” ucapnya.
Sekretaris GMM, Umar Alamsyah, meminta dalam pertemuan ini ada komitmen dan keputusan. “Forum ini jangan hanya dongeng. Tapi menghasilkan suatu keputusan bersama,” pinta Umar.
Umar mengatakan, pihaknya sudah melakukan investigasi terkait permaslahan pembangunan pasar selama enam bulan. Ternyata pasar sudah diaudit BPK.
“Ternyata investor ini tidak punya uang. Mereka juga sudah melanggar kesepekatan kontrak kerja dengan pemerintah daerah. Kalau tidak jalan, carilah investor baru yang bonafide. Jangan sampai menunggu habis akhir tahun 2020, karena akan jadi beban moral.Jangan menunggu beres pilkada, harus selesai tahun ini,” kata Umar.
Ketua DPRD Kabupaten Bandung, H. Sugianto, mengatakan dewan akan berkomitmen untuk mendorong penyelesaian pasar tersebut.
“Mudah-mudahan aspirasi masyarakat Kabupaten Bandung, termaauk warga pasar Majalaya untuk segera menuntaskan permasalahan ini. Langkahnya apa yang akan dilakukan hari ini sesuai tahapan. Harapan kami tidak ingin menunggu tahun 2020, tapi akhir 2019 harus diselesaikan. Harus tuntas. Kenapa harus ditunggu-tunggu, kalau ditinggu tunggu nanti ada setàn,” kata Sugianto, sambil berseloroh.** Deddy R