SOREANG, WN.net — Meski sudah meraih juara perpustakaan desa tingkat nasional, namun minat baca di Kabupaten Bandung masih terhitung rendah.
Diakui Kepala Dinas Arsip dan Perpustakaan (Disarpus) Kabupaten Bandung, Tri Heru Setiati, SH., Sp.1, minat dan budaya baca serta pengelolaan perpustakaan saat ini belum banyak di kecamatan dan desa.
“Karena itu, melalui sosialisasi ini minat budaya baca dan pengelolaan perpustakaan kita supaya ditingkatkan,” kata Tri Heru Setiati, usai acara Sosialisaai Minat dan Budaya Baca serta Pengelolaan Perpustakaan, di Bale Sawala, Kompleks Pemkab Bandung, Soreang, Rabu (20/11-2019).
Sosialisasi diikuti puluhan bunda literasi dari kecamatan dan bunda literasi desa serta Kasi Sosbud.
“Intinya, kegiatan ini minat budaya baca dan pengelolaan perpustakaan yang belum banyak di desa, kita tingkatkan,” ucapnya.
Kaitan minat baca di Kabupaten Bandung masih rendah atau sekitar 40 persen, menurut Tri Heru, pihaknya belum bisa menghitung, karena indeks baca belum ada.
“Tapi kita masih terus berupaya melalui kegiatan yang begitu banyak, kita tidak pesimis dengan persentase 60, 62, kita masih terus berusaha meningkatkan minat baca di masyarakat,” tutur Tri.
Tri Heru Setiati juga mengakui, saat ini jumlah perpustakaan di Kabupaten Bandung yang aktif belum begitu banyak.
“Tapi kita akan terus berupaya melalui soaialisaai dan berbagai program, terutama yang menjadi juara kita libatkan untuk memberikan motivasi dan masukan, dan bisa memberi contoh. Ini lho perpustakaan Margamukti, Ciparay, Arjasari,” jelas Tri.
Sesuai undang-undang dan peraturan daerah, kata Tri, semua perpustakaan harus ada di desa-desa.
Diharapkan, melalui program Disarpus, minat budaya baca di daerah menjadi makin tinggi, kemudian pengelolaan perpustkaan juga lebih giat lagi.
“Kita sudah mendapatkan juara nasional perpustakaan desa, kenapa yang lain tidak,” ucapnya.
Mengenai program “Satu Jiwa Dua Buku”, hal itu pun, kata Tri, belum tercapai karena terkendala masalah kualitas buku.
“Kami Disarpus mengadakan upaya, terutama di festival literasi, ada bursa buku dan di perpustakan Kabupaten Bandung sendiri koleksi bukunya harus ditambah dengan buku yang bermutu dan berkualitas,” paparnya.** Deddy R.