Tiga Jurnal Ilmu Komunikasi, yaitu Communicatus, Annaba, dan Reputations siap mengikuti proses akreditasi ke Dikti Kementerian Pendidikan RI. Dari tiga jurnal tersebut sebenarnya jurnal Communicatus sudah memperoleh akreditasi sinta 3, tetapi akan diajukan kembali ke Dikti bersamaan dengan jurnal Annaba dan Reputation, guna meningkatkan akreditasi.
Pernyataan tersebut disampaikan Ketua Unit Pengelola Jurnal Fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDK), Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Gunung Djati Bandung, Dr. Khaeruddin Muhtar, disela-sela pelatihan pengelolaan jurnal di ruang Program Studi (PS) Ilmu Komunikasi, Jumat (31/1).
Menurut Ketua Unit Pengelola Jurnal FDK-UIN Bandung, Dr. Khoerudin Muhtar, pelatihan pengelola jurnal di Program Studi Ilmu Komunikasi ini, selain untuk mempersiapkan akreditasi jurnal juga untuk memberikan pemahaman secara paripurna mengenai teknis mengelola jurnal kepada calon pengelola jurnal PS Ilmu Komunikasi.
“Meskipun jurnal Communicatus sudah terakreditasi sinta tiga, tetapi tetap akan diajukan akreditasi ulang berbarengan dengan jurnal Annaba dan Reputation, dengan harapan jurnal Communicatus akreditasinya bisa meningkat dari sinta tiga menjadi sinta dua atau sinta satu,” papar Khoerudin.
Menurut Khoerudin, materi untuk jurnal Communicatus lebih dititikberatkan pada bidang ilmu komunikasi secara umum, sedangkan materi untuk jurnal Annaba dititikberatkan pada bidang jurnalistik, sementara untuk materi jurnal Reputation menitikberatkan pada bidang kehumasan.
Lebih jauh Khoerudin mengatakan, materi yang disampaikan dalam pelatihan ini di antaranya mengenai list tema, editing naskah, dan kesesuaian selingkung yang diberlakukan pada masing-masing jurnal.
Sementara itu Ketua PS Ilmu Komunikasi FDK-UIN Bandung Dr.H. Darajat Wibawa, M.Si saat dihubungi di ruang kerjanya, mengapresiasi kegiatan pelatihan pengelolaan jurnal tersebut.
Menurut Darajat yang didampingi Sekretaris PS Ilmu Komunikasi FDK-UIN Bandung, Encep Dulwahab M.Ikom, kegiatan pelatihan pengelolaan jurnal tersebut bisa memberikan nilai guna dan manfaat bagi pengelola jurnal nantinya, sehingga diharapkan kedepannya pengelolaan jurnal di Program Studi Ilmu Komunikasi lebih tepat dan lebih baik lagi.
“Saya kira, segala sesuatu tidak bisa diperoleh secara instan tetapi perlu melalui beberapa tahapan, dengan demikian pelatihan pengelola jurnal tersebut merupakan salah satu langkah untuk mencapai target pengelolaan jurnal yang sudah ditetapkan, ujar Darajat.***