SOREANG, WN.net — Ketua PWI Kabupaten Bandung, H. Rahmat Sudarmadji, mengatakan PWI Kabupaten Bandung merencanakan menggelar dialog kajian soal bank emok yang kini menjadi isu sentral di kalangan masyarakat.
Hal itu dikatakan Rahmat saat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bandung melakukan audensi dengan dua organisasi wartawan, Persatuan Wartawan Indobesia (PWI) Kabupaten Bandung dan Ikatan Jurnalistik Televisi Indonesia (IJTI) Bandung, Selasa (18/2/2020).
Menurut Ketua DPRD Kabupaten Bandung, H. Sugianto, kaitan bank emok dewan sudah melakukan kajian dan membahas dalam rapat dewan. Bahkan akan membahas Perda inisiatif dewan, yaitu Perda Anti Rentenir.
“Kaitan Perda Anti Rentenir ini, kami memadang perlu masukan dari media untuk bahan kajian,” harap Sugianto, pada audensi yang berlangsung di Ruang Badan Munsyawarah (Banmus) Gedung Sekretariat DPRD Kabupaten Bandung, Kompleks Perkantoran Pemkab Bandung, di Soreang.
Sugih juga menyatakan, dewan mempunyai hak untuk memyampaikan informasi melalui media sesuai bidang yang ada di komisi.
“Misalnya untuk bank emok bisa ke komisi B. Kecuali untuk pimpinan, silakan bisa tanya apa pun,” tuturnya.
Audenai dipimpin langsung Ketua DPRD Kabupaten Bandung, H. Sugianto, dihadiri Wakil Ketua DPRD, H. Yayat Hidayat, Hen Hen Asep Suhendar, H. Wawan Ruswandi; Ketua Komisi B, Praniko Imam Sagita; Ketua Komisi D, Maulana Fahmi; perwakilan Komisi A, Aep Dedi; Kepala Bagian Persidangan dan Perundang-undangan Sekretariat DPRD, H. Yosep Nugraha; Ketua PWI Kabupaten Bandung, H. Rahmat Sudarmaji; dan pengurus beserta anggota dan Ketua IJTI, Rizytia Prasaja, bersama anggotanya.
Ketua DPRD Kabupaten Bandung, H. Sugianto, menyambut baik kehadiran kedua organisasi tersebut. Sugih menyatakan siap untuk berkolaborasi, memfasilitasi sejumlah kegiatan yang disampaikan PWI maupun IJTI.
Bahkan ke depan, kata Sugianto, dewan akan kembali menyelenggaran event olahraga dewan dan akan melibatkan kedua organisasi ini untuk ikut bertanding.
“Kami mendukung program PWI atau IJTI, atau penyelenggaraan yang berhubungan dengan kegiatan wartawan. Bahkan ada beberapa media yang masuk untuk melakukan kerja sama, kami terbuka,” ujar Sugianto.
Sugianto juga mengapresiasi atas kegiatan sosial, kegiatan keagamaan, dan kegiatan lain yang dilakukan kedua organisasi ini. Bahkan mendukung program untuk meningkatkan wawasan, seperti Uji Kompentensi Wartawan (UKW).
“Itu penting (UKW, Red,-) untuk meningkatkan SDM di kalangan wartawan,” katanya.
Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Bandung, H. Yayat Hidayat, mengatakan setuju untuk kolaborasi dengan organisasi wartawan.
“Namun saya harap, kalau membuat berita harus konfirmasi dulu. Kadang-kadang saya menyimak dalam grup media sosial, kadang-kadang ada berita nyeleneh tanpa konfirmasi,” katanya.
Karena itu, Yayat berharap, sebelum tayang di media, wartawan hendaknya melakukan konfirmasi dulu.
“Kalau sudah tayang di media, ‘kan sudah menjadi konsumsi masyarakat umum. Karena itu, jangan asal tayang. Kadang-kadang datanya belum valid. Saya setuju kolaborasi dengan organisasi media untuk kemajuan Kabupaten Bandung,” katanya.
Selain Yayat, Wakil Ketua DPRD lainya, Hen Hen Asep Suhendar dan Wawan Ruswandi serta Ketua Komisi yang hadir turut memberi dorongan dan suport atas kinerja PWI dan IJTI. Terutama soal tugas dan fungsi wartawan dalam peliputan dan pemberitaan. Berita harus berimbang dan tidak menayangkan berita hoaks.* deddyra