WN–Bandung: Memasak dalam program distribusi beras Beras Bandung Budidaya (Bandung) tidak hanya didominasi oleh kader Pemberdayaan Kesehatan Keluarga (PKK). Pria juga ingin terlibat di dalamnya.
Hal yang sama terjadi di Sabandung yang diadakan oleh Forum RW, Sabtu (9/5/2020). Sejumlah pria paruh baya terampil memasak dan memasak sejumlah menu. Dari ayam bumbu ke ayam, bihun goreng hingga bumbu. Termasuk membuat pecan peachum pecan Sunda dan menggoda lidah.
“Memasak seperti ini normal. Saya juga menikmati memasak bersama istri saya,” kata Adit (64), di Kantor RW Forum di Kota Bandung, Jalan Cilando, Sabtu (9/5/2020).
Adit rupanya salah satu pemicu Tagana Jawa Barat. Ia pernah memasak dengan porsi yang sangat banyak, yaitu saat menjadi volunteer bencana tsunami di Aceh tahun 2004.
“Tahun 2004 saya berangkat ke Aceh untuk membantu di sana khususnya dapur umum. Kita masak untuk ribuan warga. Jadi ketika masak seperti ini sudah biasa,” tuturnya.
Saat itu, dia berada di lokasi bencana selama 6 bulan. Selama waktu itu ia memasak untuk banyak orang.
“Saya siap dibantu, tidak peduli apa pun kondisinya. Insya Allah mau membantu terutama di industri produksi makanan,” kata Adit.
Sementara itu, Ketua Forum RW Kota Bandung, Robiana mengakui, beberapa manajernya memiliki pengalaman dalam memasak.
“Ada orang-orang dari Tagana, PMI dan juga masjid DKM yang telah mandiri untuk memenuhi kebutuhan perut mereka,” kata Robiana.
Untuk berbagi Sabandung, Forum RW Bandung Bandung menyiapkan 200 kotak beras untuk warga. Makanan adalah hasil dari ‘penatagunaan’ manajer serta kontribusi warga yang mampu.
“Udang dimulai dengan uang tunai serta makanan pokok,” katanya.
“Targetnya kita itu sampai lebaran. Tapi kalau (pandemi) berlanjut, kita juga lanjut saja,” imbuhnya. *(ak)