WN–SOREANG: Bupati Bandung H Dadang M Naser, akhirnya minta maaf kepada anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bandung atas ucapannya yang menyinggung anggota dewan, saat silaturahmi antara Insan Pers dengan Tim Gugus Tugas Covid 19 Kabupaten Bandung, di Rumah Jabatan Bupati, Komplek Pemkab Bandung, Soreang, Jumat sore (5/6-2020).
Permintaan maaf dan klarifikasi bupati disampaikan saat diundang DPRD Kabupaten Bandung, Selasa malam (9/6-2020).
Pertemuan berlangsung di Ruang Badan Musyawarah (Bannus) Gedung DPRD Kabuopaten Banudng, di Soreang.
Hadir dalam pertemuan itu Ketua DPRD Kabuoaten Bandung, H Sugianto, Wakil Ketua DPRD dari Fraksi Gerindra, H Yayat Hidayat, Wakil Ketua dari Fraksi PKS, H Wawan Ruswandi, sejumlah pimpinan fraksi dan anggota DPRD lainnya. Namun Wakil Ketua dari Fraksi PDIP H Henhen Asep Suhendat, tidak nampak hadir dalam pertemuan itu.
Menurut Ketua DPRD H Sugianto, Bupati Bandung, H Dadang M Naser, memenuhi undang dewan selain membicarakan penanganan Covid 19, juga untuk klarifikasi ucapannya yang sempat ramai diberitakan dan sempat viral di media sosial serta mendapat kritikan beragam dari anggota dewan dan kalangan masyarakat.
“Tentu kami atas nama dewan mengucapkan apresiasi kepada Bupatii yang hadir menyambangi DPRD sore ini, yang memang sudah diagendakan. Untuk klarifikasi atas pemberitaan kemarin, dan permohonan maaf dihadapan pimpinam dewan dan pimpinan fraksi yang hadir,” ucap Sugianto kepada wartawan, usai pertemuan dengan bupati.
Harapan teman-temab dewan, tutur Sugianto, kedepan tidak terjadi lagi miskomonikasi yang tidak diharapkan yabg bisa mengganggu sinergitas eksekutif dan legislatif.
Atas permibtaan maaf bupati itu, kata Sugianto, dewan menerima permohonan maaf bupati tersebut.
“Pada prinsipnya dengan niatan baik yang dikatakan beliau tentu kami menerima, dengan datang dan berbicara dihadapan para pimpinan, kami mengucapkan terimakasih,” papar ketua dewan dari Fraksi Golkar ini.
Hal sama juga disampaikan Wakil Ketua H Yayat Hidayat. Yayat menyampaikan apresiasi atas kehadiran bupati untuk meminta maaf. Karena DPRD dengan eksekutif tidak ingin terjadi gontok-gontokan.Bila terjadi gontok-gontokkan masyarakat, akan rugi, sementara hari ini yang dihadapi wabah covid 19 yang tidak bisa diselesaikan oleh salah satu pihak, semua harus bersama-sama menjaga dan membasmi covid.
“Kalau terjadi gontok-gontokan bupati dengan dewan, yang rugi masyarakat. Kami dan bupati dipilih oleh rakyat, masa rakyat harus ditinggalkan,” kata Yayat.
Politisi Partai Geribdra ini mengatakan, dewan harus legowo terhadak pwrmibtaan maaf bupatj. “Orang yang sudah meminta maaf, untuk kerjasama kenapa tidak, karena pembangunan harus berjalan dengan baik,” ucapnya.
Namun tutur Yayat, dalam pertemuan itu ada catatan dewan yang diajukan kepada bupati.
“Pertama, ini yang pertama dan yang terakhir kali. Sejak dua periode saya jadi wakil ketua dewan, baru kali ini terjadi, kami memaklumi karena mungkin cape atau lain sebagainya, karena covid tidak bisa ditangani sendiri, kami menyampaikan agar hal ini tidak terjadi lagi,” papar Yayat.
Yang kedua, lanjut Yayat, dewan ingin saling mengoreksi, bukan mencari kesalahan. Sama-sama dengan pemerintah untuk menangani covid 19, bersama-sama membangun Kabupaten Bandung lebih maju lagi.
Semenatara Bupati Bandung H Dadang Naser, sebelum pertemuan dengan dewan malam itu mengatakan, kedatangannya ke DPRD selain untuk membicarakan penanganan covid 19 sebagai tim gugus tugas, juga untuk klarifikasi atas penberitaan yang beredar, karena telah terjadi miskomonikasi.
“Ya alhamdulillah saya terimaksih banyak atas undangan para pimpinan DPRD dan pimpinan Fraksi ke gedung DPRD untuk membicarakan terkait copid 19, dimana saat ini sedang menuju AKB (adaptasi kebiasaan baru) atau new normal. Tentu ini harus melibatkan semua pihak,” kata Dadang Naser, kepada wartawan di gedung dewan.
Perjalanan pergerakan penangan covid 19, ucap Dadang Naser, dimana secara struktur organisasai, tugas dari pusat kepada daerah seluruh masyarakat harus terlibat, apalagi lembaga penting setingkat DPRD yang merupakan bagian dari gugus tugas covid 19.
“Karena itu saya mengajak kepada anggota dewan dalam AKB ini harus lebih aktif lagi untuk memberikan penjelasan, sosialisasi kepada masyarakat dalam hidup baru dalam ancaman covid yang masih mengancam Kabupaten Bandung, meski sudah masuk zona kuning dan sebagian hijau karena belum ditemukan vaksin,” kata Dadang Naser. *Deddy