WN–KAB BANDUNG: Jam’iyyah Ahlith Thariqah Al-Mu’tabarah An-Nahdliyyah (JATMAN) Kabupaten Bandung mendeklarasikan diri untuk mendukung NU Pasti Sabilulungan, pasangan Hj Kurnia Aguatina-Usman Sayogi pada pemilihan Bupati Bandung 2020.
Deukunganklarasi dukungan terhadap NU Pasti Sabilulungan itu dilakukan seusai Rapat Koordinasi Cabang Jatman Syu’biyyah Kabupaten Bandung, di Hotel Soreang, Parungserab, Kabupaten Bandug, Selasa (15/9-2020). Deklarasi dipimpin langsung Ketua Jatman Syu’biyyah Kabupaten Bandung, Buya Herdiana CA, disaksikan bakal calon wakil Bupati Bandung, Usman Sayogi, dan pengurus Jatman Syu’biyyah Jawa Barat dan para ulama yang tergabung dalam Jatman Syu’biyyah.
Dukungan Jatman Kabupaten tethadap pasangan NU, jelas Buya Herdiana, bukan dilakukan secara sepihak dan atas nama pribadi. Namun, dukungan muncul dari keikhlasan seluruh anggota Jatman Kabupaten Bandung.
“Sikap dukungan ini diberikan atas dasar keikhlasan dan kesadaran diri. Tanpa ada paksaan dari pihak manapun. Ada proses ibadah-ibadah ritual juga yang akhirnya semuanya memberikan dukungan kepada NU. Ini tidak bisa diganggu gugat,” ujar Buya Herdi.
Selain itu, kata dia, 40 orang kiai Jatman dan para ahli thoriqoh juga merestui dan mendukung pasangan NU Pasti Sabilulungan. Mereka akan mengawal kemenangan pasangan NU Pasti Sabilulungan.
“Ada 40 kiai yang mendoakan dan mendukung pasangan NU. Ahli thoriqoh juga akan mengawal untuk memenangkan NU. Jadi jangan anggap Jatman adalah organisasi abal-abal. Kami ada AD/ART, kami ada akta notaris,” kata dia.
Menurut Buya, seluruh pasangan calon yang maju di kontestasi Pilbup Bandung adalah putra terbaik bangsa. Namun begitu, ia memastikan jika pasangan NU adalah yang terbaik dari yang paling baik.
“Jadi sekali lagi, saya sampaikan ke teman-teman agar tidak bolak balik datang ke rumah dan menanyakan dukungan saya kemana. Hari ini saya tegaskan dan memutuskan untuk bersama NU Pasti Sabilulungan,” kata dia.
Buya Herdi pun ikut bicara mengenai politik identitas yang mulai berhembus saat ini. Pasalnya, ada dua pasangan bakal calon yang bakal calon bupati Bandungnya dari kalangan perempuan.
Menurut dia, perlu adanya pelurusan opini terkait tidak diperbolehkannya seorang perempuan memimpin suatu daerah. Kata Buya, perempuan diperbolehkan memimpin suatu daerah jika memang ia memiliki kompetensi yang mumpuni.
“Mau perempuan mau laki-laki kalau punya kompetensi kenapa tidak? Kalau dalam salat, imamnya perempuan makmumnya laki-laki baru inilah melanggar etika agama.”
“Dalam scoope kecil saja, misal di rumah, saya lebih menghormati ibu saya. Lebih takut kepada ibu saya. Jadi mau perempuan tapi kalau dia kompeten ya tidak ada masalah,” ujarnya.
Ketua Jatman Provinsi Jawa Barat, KH Eep Nurudin, ikut mendukung pasangan NU Pasti Sabilulungan. Ia berharap, pasangan NU bisa menang dan membawa Kabupaten Bandung yang baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur yang mengandung arti kondisi daerah yang makmur, adil dan sejahtera.
“Semua anggota Jatman yang mendukung NU tidak ada yang dipaksa. Semua ikhlas. Harapan kami, jika menang pasangan NU bisa memajukan Jatman di Kabupaten Bandung dan juga masyarakat,” kata dia.
Bakal calon Wakil Bupati Bandung, H Usman Sayogi, mengatakan, dukungan dari Jatman merupakan sebuah rejeki yang tak terduga. Tentunya, dukungan dari kiai adalah amanah yang memiliki tangung jawab cukup besar.
“Ini sebuah kepercayaan agar kami berpihak kepada umat dalam nanti menentukan arah kebijakan jika kami terpilih menjadi pemimpin daerah,” kata Usman singkat.
Jatman merupakan organisasi keagamaan sebagai wadah pengamal ajaran Thariqah Al Mu’tabarah.
Jatmat merupakan salah satu pilar dari ajaran Islam Ala Ahlussunah Wal Jama’ah yang telah dirintis dan dikembangkan oleh para salafus shalihin, yang bersumber dari Rasulullah SAW, Malaikat Jibril AS atas petunjuk Allah dengan sanad yang muttasil. Jatman juga salah satu dari 12 badan otonom organisasi Nahdlatul Ulama. Deddy***