WN–SOREANG: Tiga ruang kelas dan satu ruang tata usaha Sekolah Madrasyah Tsanawiyah (MTS), milik Yayasan Pendidikan Satu Atap Ibnu Aqil Ibnu Sina, di Lembur Tegal, Desa Pamekaran, Kecamatan Soreang, Kabupaten Bsndung, hangus terbakar.
Menurut keterangan yang berhasil dihimpun, musibah kebakaran ruang Kelas 7 sampai Kelas.9 itu terjadi, Senin pagi (28/9-2020), sekitar pukul 04.30. WIB.
Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu, namun kerugian diperkirakan mencapai sekotar 500 juta.
“Kalau sumber api penyebab kebakaran ini belum diketahui, apa dari listrik atau apa, karena masih diselidiki, tapi kerugian diperkirakan sekitar Rp 500 juta, karena yang terbakar selain material bangunan, juga ada mabelair serta komputer ll, mesin poto copy serta peralatan sekolah lainnya yang ada di ruang kelas dan tata usaha,” kata Ketua Yayasan Pendidikan Ibnu Aqil Ibnu Sina, Asep, ketika đihubungi di lokasi kejadian.
Asep menutur, musibah kebakaran itu baru diketahui sesudah api membesar dan membakar bangunan sekolah oleh warga, sekira pukul 04.00 atau menjelang subuh.
“Kebetulan malam itu di sekolah sedang tidak ada orang yang jaga, saya sendiri baru tahu musibah ini dari warga dan petugas jaga sekolah,” kata Asep, yang mengaku, rumahnya cukup berjauhan dari bangunan sekolah.
Atas kejadin itu, petugas jaga segera melaporkan peristiwa itu ke Dinas Pemadam Kebakaran.
Beberapa saat kemudian, lima unit mobil pemadam kebakaran datang di lokasi kejadin dan segera memadamkan api yang terus membakar material bangunan sekolah. Bangunan.
Sekolah MTs tersebut berada dalam komplek yayasan dan berdampingan dengan Gedung Aula Yayasan dan Gedung Sekolah Madrasah Aliyah (MA) yang berada di tingkat atasnya. Komplek Pendidikan Satu Atap ini juga terdapat RA, MI, serta berada di sekitar pemukiman penduduk yang cukup padat.
Setelah beberpa jam, api pun berhasil dipadamkan oleh para petugas pemadam, sehingga api tidak merembet ke bangunan lain yang berada di sekitar itu. “Api sebetulnya sudah merembet ke atap ruang UKS, namun keburu berhasil dipadamkan,” katanya.
Menurup Asep, pada hari Senin ini, kegiatan belajar mengajar kebetulan libur dan rencananya akan digelàr kegiatan acement gutu dari enam sekolah, namun ada musibah akhirnya kegiatan itu terpaksa dibatalkan.
“Secara bergiliran bisanya kita adakan belajar tatap muka, tapi kebetulan hari Senin ini ada kegiatan darinoengaqas sekokah, jadi belajar tatap mukanya diliburkan, ” ujar dia.
Pihak yayasn sendiri, kata Asep, belum merencanakan kapan sekolah MTs yang dubanguan tahun 2009 serta memiliki sekitar 200 murid itu akan diperbaiki kembali. “Mungjin nanti pihak yayasan harus memikirkan dulu anggaranya untuk memebangun kembali sekolah yang terbakar ini,” ucap Asep.
Sementara Kepala Bidang Operasi Dinas Kebakaran Kabupaten Bandung, Ating Rochyadi mengartakan, dalam musibah kebakaran tersebut pihaknya menerjunkan lima unit mobil kebakaran dari Mako ditambah satu unit dari Pos YKI dan dari Ciwidey satu unit.
“Saat kami datang di lokasi, api sudah membesar, dan dari informasi saat kejidian tidak ada orang yang berada di lokasi,” kata Ating saat ditemui di Dinas Pemadam Kebakaran.
Ating mengaku, belum diketahi pasti sumber api penyebab kebakaran tersebut. Namun dugaan sementara api berasal dari kosleting listrik.
“Sedangkan kerugian diperkirakan cukup besar, hampir sepuluh persen atau sekira Rp 300 jutaan, karena di dalam kelas ada mabelair, komputer dan peralatan sekolah lainnya,” kata Ating.
Ating mengaku, pada tahun ini misibah kebakaran di wilayah Kabupaten Bandung menurun sampai 50 persen, dibanding tahun tahun lalu. “Namun itu belum sampai ujung tahun, mudah-mudahan tidak nambah lagi. Musibah kebakaran sekatang kebangakan semaj belukar atau ilalang,” tuturnya.
Ating mngimbau, pada musim kemarau ini masyarakat harus ekstra hati hati dan menjaga semaksimal mungkin dari musibah kebakaran. Jangan sampai membuang puntung sembarangan, atau membakar sampah sembarangan. deddy