Sekolah Staf dan Komando Tentara Nasional Indonesia (SESKO TNI) melakukan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) dengan UIN Sunan Gunung Djati Bandung dalam peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia Indonesia di bidang pertahanan. MoU ditandatangani Komandan Marsekal Madya TNI, Dedy Permadi, SE., MMDS dan Rektor UIN SGD Bandung, Prof. Dr. Mahmud, M.Si. di Ruang Rapat Pimpinan, Jl. R.A.A. Martanegara No.11 Kota Bandung, belum lama ini.
Komandan Marsekal Madya TNI, Dedy Permadi menyampaikan, “Saya atas nama pribadi dan seluruh keluarga besar Sesko TNI mengucapkan Selamat Datang di Kesatrian Sesko TNI kepada Rektor beserta rombongan, terima kasih atas kunjungan dan kerja sama yang erat antara Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati dengan Sesko TNI, mudah-mudahan hubungan baik ini dapat lebih memberikan nilai tambah yang saling menguntungkan bagi kedua belah pihak dalam upaya meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia sebagai kader pemimpin negara di masa mendatang,” tegasnya.
Kita ketahui bersama bahwa Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati merupakan Perguruan Tinggi yang memiliki badan hukum dan menyelenggarakan aktivitas di bidang pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang sudah memiliki status akreditasi A berdasarkan Surat Keputusan No.125/SK/ BAN-PT/Akred/PT/III/2019 sehingga memiliki standar kualitas lulusan yang terjamin. “Selama ini juga Universitas Sunan Gunung Djati telah mendukung Dosen dalam proses belajar mengajar Dikreg ke-47 dan ke-48 Sesko TNI,” jelasnya.
Sesko TNI merupakan Badan Pelaksana Pusat pada tingkat Mabes TNI yang berkedudukan langsung di bawah Panglima TNI merupakan Lembaga Pendidikan pengembangan umum tertinggi TNI, yang mempunyai tujuan menyiapkan para Perwira Menengah TNI terpilih sebagai kader-kader pemimpin TNI pada level strategis di masa mendatang yang bermoral, berwawasan kebangsaan dan profesional dalam bidang Kepemimpinan Strategis dan Manajemen Strategis Pertahanan Negara. Selain itu, juga dituntut secara Akademis untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia serta mutu lembaga pendidikan, sehingga mampu memberikan kontribusi terbaik kepada TNI, Bangsa dan Negara.
Sesko TNI mengambil langkah proaktif dengan mengadakan kerja sama dengan Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati dengan tujuan untuk mengembangkan sarana dan prasarana serta Sumber Daya Manusia yang dimiliki dengan menyelenggarakan Pendidikan dan Latihan, kegiatan ilmiah, seminar, lokakarya, dan pengabdian kepada masyarakat serta pengkajian dan konsultasi.
“Saya berharap melalui kerja sama ini akan tercipta kesamaan perspektif, kecepatan koordinasi serta kedekatan antara para pejabat maupun para pelaksana terkait pada semua strata di lingkungan Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati dan Sesko TNI. Saya yakin, dengan kerja sama yang baik ini akan tercipta keterpaduan dalam upaya meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia di masa mendatang,” tuturnya.
Naskah nota kesepahaman bersama ini nantinya menjadi payung hukum dalam kegiatan penyelenggaraan bersama secara operasional dan secara konsepsional sebagai bentuk realisasi tanggung jawab kedua instansi dalam upaya pemberdayaan Sumber Daya Manusia. “Hal ini tentunya memberikan manfaat bagi kedua pihak serta memiliki nilai strategis yang tinggi yang bermuara pada pencapaian peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia Indonesia di bidang pertahanan,” ujarnya.
Prof Mahmud sangat menyambut ikhtiar peningkatan kualitas SDM berkualitas, terutama dalam bidang pertahanan. Mengingat ancaman radikalisme tengah terjadi di Indonesia ini. “Jujur kami atas nama Keluarga Besar UIN Sunan Gunung Djati merasa berbangga atas MoU ini karena dalam catatan sejarahnya, baru kali ini dibuat MoU, sekalipun kerjasama di bidang khutbah, sering kita lakukan baik khutbah Jum’at, Idul Fitri, Idul Adha, yang sering membahagiakan lagi dosen dari kami atau dosen Sesko sering ke UIN untuk melakukan kunjungan, pengajaran,” paparnya.
Dengan hadirnya Rumah Moderasi Beragama UIN Sunan Gunung Djati Bandung yang diresmikan pada Selasa, 26 November 2019 oleh Menteri Agama Fachrul Razi berkomitmen untuk mendorong pengarusutamaan moderasi beragama. “Hal ini diharapkan dapat membendung ancaman radikalisme atau ekstrim kiri dan ekstrim kanan, sehingga melahirkan Islam yang moderat, moderasi beragama yang mengikuti madzhab Sunan Gunung Djati yang menyebarkan Islam di Tataran Sunda tanpa melukai kearifan lokal sunda, tidak ada cerita menyakiti, apalagi menghina,” ujarnya.
Adanya MoU ini diharapkan dapat menyebarluaskan Islam rahmatan lil ‘alamin, moderat, wasathiyah dan berperan aktif dalam menjaga keutuhan NKRI.
“Untuk urusan kebangsaan, bela negara, cinta tanah air sudah final, tidak ada perdebatan lagi karena para ulama pendahulu kita telah menegaskan cinta tanah air itu sebagian dari iman,” ujarnya.
Bela negara menjadi keharusan bagi umat Islam karena Rasul telah mencontohkannya dalam menjaga kota Mekah dan Madinah.
”Kalau ada segelintir orang yang mempertanyakan loyalitas umat Islam tentang cinta tanah air atau bela negara? Jawabanya wajib. Sebab cinta tanah air dan bela negara untuk umat Islam sebuah keharusan. Rasulullah telah mencontohkanya dalam menjaga Mekah dan Madinah. Meskipun harus rela berhijrah untuk mempertahankan dan menyebarkan ajaran Islam. Fathu Mekah menjadi menjadi bukti atas kecintaan Rasul terhadap kota Mekah,” tandasnya.***