MAJALAYA–WN: Produksi sarung sepanjang 242 meter yang dihasilkan para pengusaha sarung Majalaya Kabupaten Bandung mendapatkan penghargaan dari Original Rekor Indonesia (ORI) Award, Minggu (13/3/2022).
Produksi sarung itu merupakan sarung terpanjang di Indonesia, sehingga mendapatkan penghargaan dari ORI Award.
Penghargaan itu diterima Forum UMKM Nuswantara (FUN) Kabupaten Bandung pada ajang penutupan Festival Sarung Majalaya yang dilaksanakan FUN di The Matic Mall Jalan Anyar Desa Majasetra Kecamatan Majalaya Kabupaten Bandung Minggu sore, yang dilaksanakan selama 4 hari sejak Kamis (10/3/2022).
Bupati Bandung H.M.Dadang Supriatna saat menutup acara Festival Sarung Majalaya berharap, festival tersebut dapat membangkitkan industri sarung Majalaya yang sebelumnya sempat terpuruk.
“Majalaya, kita tahu berdasarkan sejarah dikenal sebagai Kota Dollar. Kota yang tak pernah tidur. Kita berharap melalui pelaksanaan Festival Sarung Majalaya ini dapat membangkitkan industri sarung Majalaya yang sempat terpuruk,” ungkap Bupati Dadang Supriatna usai menutup Festival Sarung Majalaya, Minggu sore.
Dulu,, kehidupan masyarakat Majalaya sangat luar biasa. “Saat ini, Majalaya mati suri, sehingga FUN mengadakan Festival Sarung Majalaya,” kata Bupati Bandung.
Melalui festival sarung Majalaya itu, Dadang Supriatna mengungkapkan bahwa FUN turut mengundang para pelaku usaha sarung asal Majalaya dan sekitarnya, untuk melakukan transaksi sarung.
“Saya dapat informasi ada transaksi sarung pada ajang Festival Sarung Majalaya ini. Selain itu ada juga pengusaha yang order sarung kepada pengusaha sarung Majalaya,” kata Kang DS, panggilan akrab Dadang Supriatna.
Kang DS juga mengajak para Kepala Desa, Camat maupun Kepala Dinas untuk berbelanja sarung, disaat menghadapi kebutuhan Ramadhan atau Lebaran Idulfitri mendatang.
“Saya juga setiap tahun seperti itu, belanja sarung ke Majalaya, ketika saya masih menjadi anggota dewan,” Imbuhnya.
Ia berharap melalui kegiatan promosi seperti ini dapat membangkitkan Industri Kecil dan Menengah (IKM) di Kabupaten Bandung yang mencapai 7.100 IKM.
Kang DS pun sangat mengapresiasi pencetus sarung Majalaya, yaitu Abah Maman (92) warga Leuwicalung Majalaya, yang turut mengembangkan produksi sarung di Majalaya hingga saat ini.
“Yang jadi persoalan saat ini,
Majalaya dalam kondisi milenial dan go publik, nama Majalaya hampir redup. Apakah siap pengusaha Majalaya dan urang Majalaya ingin bangkit kembali? Kita sepakati Majalaya harus bangkit,” ungkapnya.
Bupati Bandung pun mengintruksikan Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bandung Dicky Anugrah untuk membuat tempat khusus untuk produksi sarung Majalaya di lokasi Pasar Majalaya yang akan dibangun.
“Untuk membangkitkan industri sarung Majalaya, kita berharap para pengusaha duduk bersama untuk melakukan langkah-langkah dan berbagai terobosan. Kita juga berharap The Matic Mall dijadikan tempat pembelanjaan, baik lokal, nasional maupun internasional,” ungkapnya.
Kang DS juga berharap festival sarung Majalaya bisa dilaksanakan secara rutin pada setiap tahunnya.
“Dengan harapan, produksi sarung tak hanya penampilan semata, tapi para pengusaha yang membutuhkan kain sarung bisa order barang ke Majalaya. Supaya sarung Majalaya yang sebelumnya kasohor, bisa kembali bangkit, berkembang dan meningkat lagi,” ungkapnya.
Untuk mengembangkan industri sarung Majalaya, ia pun tak mau saling menyalahkan dan saling ejek di antara pengusaha.
“Yang harus memajukan pengusaha lokal dengan berbagai potensi yang ada,” Pungkasnya. ***(Dedi)