Rektor Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati (UIN SGD) Bandung, Prof Dr H Mahmud MSi CSEE, menyatakan kesiapannya untuk menyambut para tamu peserta Pekan Seni dan Olahraga Nasional (PESONA) I Perguruan Tinggi Keagamaan Negeri (PTKN) Tahun 2022 di UIN Sunan Gunung Djati Bandung dari tanggal 8-13 Agustus 2022. Kegiatan nasional ini diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama Republik Indonesia.
“Insya Allah, semuanya sudah siap. Gus Menteri Agama nanti yang akan membuka acara. Sebagai tuan rumah, kami akan layani sebaik mungkin. Ini adalah momen mengokohkan harmoni antar anak bangsa lintas agama. Pesertanya selain dari Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN), juga ada yang berasal dari Perguruan Tinggi Keagamaan Kristen, Hindu dan Budha,” jelas Prof Mahmud yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Forum Pimpinan Perguruan Tinggi Keagamaan Negeri se-Indonesia di Bandung, Kamis (4/8/2022).
Sebagaimana diketahui, berdasarkan Surat Keputusan Dirjen Pendidikan Islam Nomor 4857 Tahun 2021 tanggal 1 September 2021, UIN Sunan Gunung Djati Bandung ditetapkan sebagai tuan rumah PESONA I PTKN Tahun 2022. Mengacu surat penetapan Dirjen Pendis tersebut, Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam mengeluarkan Surat Nomor B-3033.5/DJ.I/Dt.I.III/HM.01/09/2021 tentang penunjukan UIN SGD Bandung sebagai pelaksana perhelatan PESONA I PTKN Tahun 2022.
Dengan merujuk pada surat penetapan dan penunjukan di atas, Rektor menegaskan bahwa pihaknya dengan penuh semangat dan keyakinan menyatakan bersyukur atas kepercayaan menjadi tuan rumah. “Ini merupakan pekan Olahraga dan Seni yang nantinya akan mempertemukan perguruan tinggi di bawah Kementerian Agama RI. Jadi tak hanya PTKIN, namun perguruan tinggi kegamaan negeri lainnya juga ikut serta,” ungkapnya.
Kegiatan ini mengusung slogan spirit of harmony dengan tema “Transformasi Nilai-Nilai Kebermanfaatan dalam Bingkai Kebersamaan untuk Indonesia Unggul.” PESONA I PTKN sendiri merupakan bentuk transformasi dari kegiatan Pekan Ilmiah, Olahraga, Seni dan Riset (Pionir) yang biasa diselenggarakan secara rutin juga.
“Diharapkan ini menjadi ajang kompetisi yang sportif yang menunjang solidaritas antar mahasiswa, serta menjadi ajang pembinaan bagi generasi muda yang kritis, kreatif, inovatif dan toleran,” ungkapnya.
Bermanfaat Bagi Masyarakat
Warga Bandung Raya secara khusus, juga Jawa Barat patut bersyukur, bagaimanapun agenda PESONA I PTKN ini memberikan manfaat besar. Kehadiran 3.000 peserta, belum termasuk official dan tim pendukung, memberikan dampak pada peningkatan pendapatan di Jawa Barat, khususnya Kota Bandung dan sekitarnya. Terutama pada sektor hotel dan penginapan, pariwisata, kuliner, ekonomi kreatif, transfortasi dan lainnya.
Selama seminggu, para peserta akan berkegiatan di Bandung. Hal ini tidak lepas dari komitmen UIN SGD Bandung untuk terus memberikan layanan terbaik, memberikan manfaat bagi masyarakat.
Ketua Pelaksana PESONA I PTKN sekaligus Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Prof. Dr. Ah. Fathonih, M.Ag menuturkan, acara ini diikuti oleh 62 PTKN yang terdiri dari 58 PTKIN dan 4 non PTKIN yaitu Universitas Hindu Negeri I Gusti Bagus Sugriwa Denpasar, Institut Agama Kristen Negeri Palangkaraya, Sekolah Tinggi Agama Kristen Negeri Kupang dan Sekolah Tinggi Agama Budha Negeri Sriwijaya Tangerang.
Jumlah cabang yang akan diperlombakan dan dipertandingkan sebanyak 22 cabang yang terdiri 12 bidang seni dan 10 pertandingan olahraga. Di bidang seni, ada Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ), Musabaqah Hifzhil Qur’an (MHQ), Musabaqah Syarhil Qur’an (MSQ), Pop Solo Islami, Cipta Lagu Islami, Musikalisasi Hadits, Puitisasi Terjemah Al-Qur’an, Qasidah Modern, Kaligrafi, Film Pendek, Stand Up Comedy, dan Monolog.
Untuk bidang olahraga ada 10 cabang pertandingan yaitu; Tenis Meja, Catur, Pencak Silat (seni), Karate (Seni/Kata), Taekwondo (seni), Volley ball, Bulu Tangkis, Basket ball, Futsal, dan Panjat Tebing.
“Ya dari 12 cabang seni dan 10 cabang olahraga dan diperkirakan diikuti oleh 3.000 peserta. Berhubung Covid-19 masih dalam ketidakpastian kapan berakhir, maka Pesona dilaksanakan secara hybrid, luring untuk perlombaan seni yang sudah masuk babak penyisihan dan daring untuk perlombaan olahraga,” jelasnya.