BANDUNGPOSupdate-Bandung: Setelah melalui proses yang cukup panjang, akhirnya Klinik Utama Kardia yang berlokasi di Jalan AH Nasution No. 13 Bandung, diresmikan operasionalnya, Sabtu (11/11/2023). Masyakat Kota Bandung maupun luar Kota Bandung yang mempunyai keluhan sakit jantung bisa konsultasi dan berobat secara langsung di ke klinik tersebut.
Fasilitas yang dimiliki klinik ini di antaranya Elektrokadigram (EKG), Echocardiografi (USG) Jantung, dan Treadmill test. EKG adalah pemeriksaan untuk mengukur dan merekam aktivitas listrik jantung. EKG umumnya dilakukan untuk memeriksa kondisi jantung dan menilai efektivitas pengobatan penyakit jantung.
USG Jantung adalah metode pemeriksaan kondisi kesehatan jantung yang menggunakan gelombang ultrasonik untuk menangkap gambaran struktur organ jantung. Sedangkan tes tredmill dilakukan untuk menilai kemampuan jantung dengan pemberian beban atau aktivitas fisik sesuai dengan kondisi pasien.
Peresmian operasional Klinik Utama Kardia selain dihadiri para founders dan Direktur Klinik Utama Kardia, juga dihadiri Muspika setempat, perwakilan dari Dinas Kesehatan Bandung, Perki Bandung, Majelis Ulama Jawa Barat, serta para dokter, kolega dan undangan lainnya.
Salah seorang Founders Klinik Utama Kardia, Dr. Fajar Ashari, SpJP dalam sambutannya mengatakan, dokter memiliki kewajiban pengabdian kepada masyarakat. Oleh karena itu, salah satu bentuk pengabdian tersebut, mendirikan klinik, sehingga klinik ini diharapkan bisa membantu pemerintah dalam meningkatkan derajat kesehatan jantung di Jawa Barat, khususnya di Kota Bandung.
“Selain itu, klinik yang menggunakan pola prefentif dan edukatif ini, juga sebagai bentuk amal jariah dan keberkahan bagi mayarakat yang memerlukan penanganan keluhan sakit jantung, “ ujar Fajar.
Sementara Dinas Kesehatan Kota Bandung yang diwakili oleh Hadori dalam sambutannya mengatakan, sampai dengan saat ini penyakit jantung adalah salah satu penyebab utama seseorang meninggal dunia, oleh karena itu beroperasinya klinik ini diharapkan menjadi salah satu jawaban untuk menekan tingkat kematian seseorang yang diakibatkan oleh keluhan jantung.
Hadori juga meminta agar klinik ini bisa segera bekerjasama dengan BPJS dan lembaga lainnya untuk memperingan masyarakat yang hendak berkonsultasi dan berobat di klinik ini.
Sedangkan Direktur Klinik Utama Kardia, Alit Mahesa Dewantara, SE, Ak, mengatakan, proses pendirian klinik ini sudah diawali sejak tahun 2018, dan November tahun 2023 ini baru mulai bisa beroperasi.
“Banyak proses dan kendala yang harus dilalui untuk mendirikan klinik ini, dan Alhamdulillah berkat bantuan dari berbagai pihak klinik ini bisa beroperasi di tahun ini, “ ujar Alit.
Diperoleh keterangan klinik ini juga selain dilengkapi oleh alat-alat kedokteran yang canggih, fasilitas yang memadai, ditanggani oleh para medis dan dokter yang ahli di bidangnya, juga di bidani para founders yang kapebel dan berpengalaman di bidangnnya. Para founders tersebut adalah Dr. Fajar Ashari, SpJP. Dr. Dini Rostiati, Sp.JP, Dr. Trimedya Idra Dewi, Sp.JP, Dr. Charlotte Johana Cool, Sp.JP, Dr. Ahkmad Hidayatullah, Sp.Jp, dan Alit Mahesa Dewantara, SE.Ak yang ditunjuk sebagai Direktur Klinik Utama Kardia. (dar)***