BANDUNGPOS-UPDATE–Bandung: Majelis Taklim Ikomah UIN Sunan Gunung Djati Bandung kampus I, kembali, menggelar pengajian rutin bulanan, Sabtu 13 Juli 2024 betepatan dengan 07 Muharam 1446 H.
Acara dimulai jam 07.45 s.d 10.00 Wib. Kedatangan jamaah disambut dengan lantunan shalawat yang dikumandangkan oleh para petugas yang berasal dari KKMT Kecamatan Cibiru Kota Bandung.
Dalam sambutannya, Bendahara Umum Majelis Taklim Ikomah, Dr. Siti Chadijah, M. Ag, mengatakan, tema yang diangkat dalam pengajian ini bertema “Mewujudkan Rumah Tangga Bebas KDRT” dengan alasan upaya memberikan edukasi kepada para peserta pengajian mengetahui dan memahami bentuk-bentuk kekerasan, yang marak terjadi dalam kehidupan rumah tangga.
Sementara itu, Guru Besar Fakultas Usuludin, Prof. Dr. Hj. Yeni Huriati, M. Hum., yang tampil sebagai pembicara pada pengajian tersebut mengatakan, keluarga yang sehat adalah keluarga yang sejahtera lahir dan batin. Keluarga memiliki paling tidak lima fungsi.
“Pertama fungsi agama. Fungsi ini berkaitan dengan nilai-nilai agama yang dinternalisasikan sejak janin dalam kandungan seorang ibu sudah dikenalkan ayat-ayat Al Quran untuk mengenalkan Allah kepadanya,” katanya.
Lebih jauh Prof Yeni mengatakan, fungsi ke dua sosial budaya. Artinya, dalam keluarga diajarkan cara berinteraksi dengan baik, saling menyayangi sehingga keluaga menjadi tempat perlindungan bagi seluruh anggotanya. Sedangkan fungsi ketiga adalah reproduksi. Artinya, keluarga memiliki tanggung jawab menghasilkan keturunan yang baik.
“Fungsi keempat adalah pendidikan. Artinya, keluarga tempat membina, mendidik seluruh anggotanya agar sejalan dengan agama dan aspek kehidupan lainnya. Kelima, fungsi ekonomi, artinya keluarga memberikan daya dukung aktif kepada para anggotanya untuk selalu meningkatkan kemampuan ekonomi.
Menurut Prof. Yeni, belakangan terjadi disorientasi keluarga, yaitu pengalihan pengasuhan anak pada keluarga lain, padahal iedalnya anak-anak mendapat pendidikan langsung dari kedua orang tuanya, untuk hal-hal yang sangat penting seperti bagaimana cara anak mengenal tuhannya.
Selain itu, banyak keluarga yang mengalami kegagalan disebabkan oleh tidak bagusnya komunikasi yang dibangun dalam keluarga tersebut. Akibatnya kebutuhan dasar anak, seperti telah dijelaskan pada fungsi-fungsi keluarga di atas, tidak terpenuhi. Adapun cara membangun keluarga tanpa kekerasan di antaranya, menjauhkan perilaku yang mengintimidasi seperti mencubit, memukul, menampar dan lain-lain.
“Hubungan antara suami, istri dan anak-anak harus dilandasi oleh kasih sayang, bukan paksaan atau ancaman. Demikian sebagian dari materi yang disampaikan sang penceramah,” kata Prof Yeni.
Pengajian dihadiri sekitar 200 jamaah, yang datang dari berbagai wilayah di kota, Kabupaten Bandung bahkan Kabupaten Sumedang. Di bagian akhir acara pengajian, pengurus Majelis Taklim menyajikan layanan konseling spiritual melalui dzikir tauhid afirmatif. Acara juga disponsori oleh PT. Muzaki Travel Internasional, Klinik Utama Kardia, Varash, Laboratorium Dakwah FDK dan Bandung Pos Update, tak ketinggalan doorprize yang sengaja dan selalu disediakan oleh segenap pengurus Majelis Taklim Ikomah.