Bandungpos-update-Bandung: Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) beserta Majelis Taklim Ikomah UIN Sunan Gunung Djati Bandung kampus I, kembali, menggelar pengajian rutin bulanan, Sabtu, (22/2/2025).
Pengajian yang yang bertepatan dengan 23 Sya’ban 1446 H itu dimulai jam 07.45 dan berakhir pukul 10.00 WIB. Kedatangan jamaah disambut lantunan shalawat yang dikumandangkan para petugas dari unit Majelis Taklim Attaqwa Cipadung Kota Bandung.
Dalam sambutannya, Pengurus Majelis Taklim Ikomah, Dr. Astuti Kusumorini, M. Si. menyampaikan rasa syukur dan terima kasih kapada penyelenggara acara, jamaah yang hadir, para petugas acara dan semua pihak yang telah membantu mensukseskan pengajian ini.
Penceramah pada pengajian kali ini diisi oleh akademisi sekaligus ketua DKM Masjid Ikomah, yaitu Drs, Zainal Mutaqin M. Ag. Pemceramah yang juga dosen Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Gunung Djati Bandung, piawai dan antusias menyampaikan materi bertema Kesucian Lahir Batin Menyambut Ramadhan” dengan Bahasa Sunda.
Menurut Zainal, Bulan Ramadhan merupakan bulan yang penuh berkah dan ampunan. Setiap Muslim dianjurkan untuk menyambutnya dengan hati yang bersih dan jiwa yang suci, agar ibadah yang dijalankan dapat lebih bermakna dan diterima oleh Allah SWT. Kesucian lahir dan batin menjadi kunci utama dalam meraih keutamaan bulan suci ini.
Lebih jauh Zainal mengatakan, kesucian lahir berkaitan dengan kebersihan fisik dan lingkungan, contohnya di antaranya membersihkan diri, menjaga kebersihan tubuh, seperti mandi dan berwudhu dengan sempurna, merupakan bagian dari kesucian lahir yang harus diperhatikan.
“Selain itu, menjaga pola makan sehat seperti mengatur pola makan agar tubuh tetap sehat dan kuat dalam menjalankan ibadah puasa. Menjaga kebersihan rumah dan lingkungan sehingga tercipta suasana yang nyaman dan mendukung ibadah selama Ramadhan,” ujar Zainal menambahkan.
Menurut Zainal, kesucian batin berkaitan dengan kebersihan hati dan pikiran. Beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk menyucikan batin sebelum Ramadhan adalah Bertaubat dengan Tulus. Artinya, Memohon ampun kepada Allah SWT atas segala dosa yang telah dilakukan, baik disengaja maupun tidak.
Selain itu, memaafkan Kesalahan orang Lain. Artinya, menyambut Ramadhan dengan hati yang lapang dan bebas dari dendam akan membuat ibadah lebih khusyuk, serta eningkatkan keimanan. Artinya, mendekatkan diri kepada Allah SWT melalui ibadah, seperti membaca Al-Qur’an, berzikir, dan memperbanyak doa. Menjaga perkataan dan perbuatan yaitu dengan berusaha berkata dan berbuat baik, serta menghindari hal-hal yang dapat merugikan diri sendiri maupun orang lain.
“Menjalani ramadhan dengan kesucian lahir dan batin, kita dapat menjalani ramadhan dengan penuh keikhlasan dan keberkahan. Bulan suci ini adalah momen untuk memperbaiki diri, meningkatkan ibadah, dan mempererat hubungan dengan sesama. Semoga kita semua dapat menyambut dan menjalani Ramadhan dengan hati yang bersih dan penuh keimanan. Semoga Allah SWT menerima amal ibadah kita dan menjadikan kita insan yang lebih baik setelah Ramadhan berlalu,” papar Zainal.
Di bagian akhir acara pengajian, pengurus majelis taklim menyajikan layanan konseling spiritual melalui Zikir Tauhid Afirmatif, yaitu sebuah zikir yang berisi pernyataan tentang Ke Esaan Allah yang dikaitkan dengan masalah-masalah kehidupan. Kali ini jamaah yang datang mencapai 400 orang, datang dari berbagai wilayah di kota Bandung. Pengajian ini disponsori oleh Laboratorium Fakultas Dakwah Dan Komunikasi serta Bandung Pos Update.***