WN–Kota Bandung: Berkurangnya aktivitas di ruang publik saat ini mulai merdampak terhadap hilangnya
lahan penghasilan industri event dan MICE (Meeting, Incentive, Convention, and
Exhibition) di seluruh Jawa-Barat. Kekhawatiran masyarakat untuk menggelar
kegiatan di luar rumah telah membuat dunia usaha ini semakin lesu bahkan
terpuruk.
Menurut Ketua Dewan Pembina Industri Event Indonesia ( Ivendo ) DPD Jawa-Barat, Fenky
Hardiansyah, kondisi tersebut membuat puluhan bahkan ratusan
karyawan pekerja event di kota Bandung bahkan di Jawa-bara
merana.
“Imbas dari ditunda hingga dibatalkannya banyak event yang sebelumnya telah masuk kalender mereka. Berdasarkan data dari survei secara global yang Ivendo lakukan, sejak Presiden
Jokowi mengumumkan dua warga Depok positif corona 2 Maret lalu hingga Kamis
(18/3/2020), tercatat setidaknya jumlah minimal pekerja industri kreatif yang
terdampak sebanyak 54.871 dan maksimal 90.463 orang, kata dia dalam siaran persnya kemarin.
Data itu, lanjut nya, berbasis rekap
konsolidasi dari 18 komunitas yang mencakup 3.000 lebih perusahaan dan
profesional di bidang industri event.
Pekerja event yang terdata oleh Ivendo DPD Jawa-Barat
dalam 2 hari ini lebih dari 65 orang, pendataan masih terus berjalan dan akan
terus bertambah. Mengingat banyaknya pekerja yang terkena dampak itu,
ditambah penyebaran virus yang kian masif,” ujar Fenky yang berharap
pemerintah Jawa-Barat dapat memberikan perhatian lebih dan membantu
mereka untuk mencarikan solusi yang baik, demi kelangsungan hidup mereka
yang terdampak dan untuk memotivasi para pekerja seni, kreatif, wedding
organizer dan event organizer di wilayah kota Bandung dan sekitar nya. *(ak)