WN–KAB.BANDUNG: Anggota DPRD Kabupaten Bandung dari Fraksi PKB Hj. Renie Rahayu Fauzia menerima berbagai keluhan dari masyarakat. Seperti soal kesejahteraan guru madrasyah yang kurang diperhatikan, bantuan bagi warga miskin baru, dan lainnya.
Keluhan tersebut disampaikan warga konstituen saat Hj Renie melaksankan Reses masa sidang III tahun 2020 di Yayasan Al Amin, Desa Majalaya, Kecamatan Majalaya, Kamis (9/7/2020).
“Selain keluhan itu ada juga yang berkaitan dengan infrastruktur, nasib petani, dan UMKM. Sudah kewajiban saya untuk memprioritaskan kepentingan masyarakat dengan menampung dan mewadahi setiap aspirasi warga,” ujar Renie, saat reses yang dihadiri sekira 100 orang itu.
Mengenai masalah bantuan sosial, lanjutnya, terjadi tumpang tindih data dan minta penjelasan antara warga miskin baru (Misbar) dan miskin lama, serta besaran yang diterima warga, dan bagaimana cara membedakannya, yang menurut masyarakat proporsinya tidak jelas.
“Semua aspirasi tersebut akan di bahas bersama rekan-rekan anggota DPRD lainnya. Selanjutnya akan diberikan kepada Pemkab Bandung untuk ditindak lanjuti,” ujarnya.
Sebab tugas Dewan atau anggota DPRD itu, tuturnya, buka penentu kebijakan. Dewan mempunyai tugas sebagai pengawasan dan pendampingan dari setiap program yang dilaksanakan pemerintah.
“Kami hanya memfasilitasi, memediasi, dan menyampaikan setiap aspirasi masyarakat untuk diberikan kepada pemerintah dan bisa segera ditindak lanjuti,” ucapnya.
Dalam kesempatan itu Renie, menyampaikan soal pandemi Covid-19. Dia memgimbau, setiap warga diwajibkan untuk menerapkan protokol kesehatan demi keamanan.
Dalam menjaga pandemi Covid 19, kata Renie, kunci keamanan dan kenyamanan, itu semua terletak dari kepatuhan masyarakat untuk mentaati peraturan yang dikeluarkan pemerintah. “Walau bagaimana pun kita harus tetap waspada dengan situasi dan kondisi saat ini,” katanya.
Selain covid 19, Renie juga memparkan soaln anggaran Pemkab Bandung yang di recofusing untuk percepatan penanganan pandemi Cpvid 19. *Deddy.