Bandung—WN: Kemampuan seorang wartawan saat ini haruslah paripurna, selain perlu memiliki keterampilan tulisa menulis, juga perlu ditambah dengan kemampuan mengaplikasikan teknologi, menguasai media sosial, dan keterampilan dalam mengembangkan tulisan-tulisan yang sedang dibutuhkan masyarakat saat ini.
Demikian salah satu poin penting yang terungkap dalam diskusi singkat antara managemen ayobandung.com dengan jajaran Jurusan Ilmu Komunikasi Fakuktas Dakwah dan Komunikasi (FDK) Univesritas Islam Negeri (UIN) Sunan Gunung Djati (SGD) Bandung, pada acara kunjungan Jurusan Ilmu Komunikasi FDK-UIN Bandung ke Kantor Ayobandung media network, di Jalan Halimun Bandung, Rabu (9/6).
Menurut Chief News Officer ayobandung.com, Rahim Asyik, saat ini saluran untuk menyampaikan gagasan dalam bentuk tulisan tidak lagi hanya bagi media mainstream seperti media cetak, televisi, dan radio saja, tetapi ditujukan juga bagi media sosial yang berpengaruh besar terhadap masyarakat.
“Misalnya di aplikasi tiktok, instagram, twitter atau facebook jika hanya mengandalkan kemampuan yang bersifat konvensional akan sulit berkembang karena yang dibutuhkan masyarakat saat ini bukan hanya informasi yang disusun dalam laporan straight news maupun featur saja,” kata Rahim.
Rahim juga melihat, Media online saat merekrut calon wartawan tidak lagi melihat dari kepandaian menulis berita straight news ataupun feature saja, melainkan dilihat dari kemampuan pengusaan teknologi kekinian dan mampu menjadi seorang content creative.
“Apalagi kalau dia mampu membaca data kuantitatif yang menujukkan perkembangan content dalam youtube, instragram, atau twitter, sudah pasti menjadi nilai plus bagi untuk berkarir di bidang komunikasi khususnya bidang jurnalistik. Bahkan akan dicari pengelolala media,” ujar Rahim.
Pernyataan senada disampaikan Pemimpin Redaksi Ayobandung.com wilayah I, Adi Ginanjar Maulana. Menurut Adi, secara teknis di lapangan kemampuan wartawan perlu diasah terus. Kemampuan tak hanya dalam tulis menulis saja, tetapi sekaligus meguasai teknik foto grafi, videograpi, menguasi media sosial, dan mampu menjadi content writer.
“Wartawan sekarang secara teknis selain harus bisa menulis, menguasai media sosial sekaligus memiliki kemampuan fotografi, videografi yang disesauiakan dengan Search Engine Optimization,“ ujar Adi.
Sementara itu, Ketua Jurusan Ilmu Komunikasi FDK-UIN SGD Bandung, Darajat Wibawa, mengatakan sebelum era media online wartawan yang memiliki kemampuan menulis saja, fotografi saja atau video saja sudah bisa berkarya di bidang jurnalistik, sehingga sering diistilahkan sebagai watawan tulis, wartawan foto atau Kameraman. Kini kemampuan wartawan harus komplit selain menguasai tulis menulis sekaligus menguasi fotografi dan videografi.
“Oleh karena itu, kurikulum Ilmu Komunikasi khususnya Bidang Jurnalistik sudah jauh-jauh hari menyesuaikan dengan situasi kekinian sehingga mahasiswa siap berkarya di industri media massa kekinian,” ujar Darajat.
Sebenarnya, langkah antisipasi yang dilakukan oleh Jurusan Ilmu Komunikasi FDK-UIN-SGD Bandung untuk menyelaraskan antara perkembangan teknologi komunikasi dan media sosial, sejak awal sudah dilakukan dengan cara penelitian yang dilakukan dosen maupun mahasiswa diarahkan pada perkembangan teknologi komunikasi dan media sosial, memasukan materi yang berkaitan dengan media sosial dan perkembangan teknologi pada mata kuliah yang selaras.
Kunjungan yang dipimpimpin Ketua Jurusan Ilmu Komunikasi ini, juga diikuti oleh Sekretaris Jurusan Ilmu Komunikasi, Encep Dulwahab M, Ikom, dan tiga tenaga kependidikan di Jurusan Ilmu Komunikasi, Izzatin Hinayah, Nora, dan Subagyo Budi Prayitno
Secara terpisah Ketua Bidang Ilmu Jurnalistik, FDK-UIN-SGD, Ejang Muhaimin, saat dihubungi wartawan via handphone mengatakan, antisipasi dalam mengimbangi melajunya media sosial dan perkembagan teknologi dengan bekal kemampuan mahasiswa jurnalistik FDK-UIN-SGD, salah satunya dengan cara menyajikan mata kuliah jurnalistik online, bahasan tentang google analitik, tag, hastag, dll.
“Termasuk memperkuat materi di mata kuliah fotografi, videografi dan komputer multimedia,” ujar Enjang ***