Makanan yang kurang sehat seperti mengkonsumsi junk food serta aktivitas olahraga yang berlebihan adalah beberapa faktor yang bisa menyebabkan penyakit jantung. Oleh karena itu upaya pencegahannya, bisa dilakukan di antaranya dengan meningkatkan asupan buah, sereal, sayuran serta memilih jenis olah raga yang aman.
Pernyataan tersebut disampaikan oleh Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah, Dr. Dini Rostiati, Sp.Jp., pada Webinar Komunikasi Kesehatan yang digelar oleh Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDK), Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati (UIN-SGD) Bandung, Selasa (22/6/21). Webinar yang bertema Komunikasi Keluarga dalam Menditeksi dan Mencegak Penyakit Jantung ini, juga menampilkan pemerhati Komunikasi Kesehatan, Dr. Leili Kurnia Gustiani, S.Sos,M.Si., dan dibuka Wakil Dekan I, Dr.H. Enjang, Mag., M,Si.
Lebih jauh Dini yang juga dokter spesialis Jantung di Rumah Sakit Ujung Berung, Hermina dan Sartika Asih ini mengatakan, faktor risiko terjadinya serangan jantung adalah merokok, hipertensi, dibetes mellitus, dan obesitas. Oleh karena itu, jika berkeingan tetap sehat dan tidak menderita sakit jantung, berhenti merokok dan kurangi makan makanan berkorestrol tinggi, serta melakukan diet yang tepat bagi penderita obesitas.
“Dalam keadaan dan kondisi apapun kita perlu waspada, tanamakan pola hidup sehat dan terpenting lagi mempunyai semangat untuk tetap hidup sehat,” ungkap Dini.
Pemerhati Komunukasi Kesehatan, Dr. Leili Kaurnia Gustini, S.Sos.M.Si, mengatakan, peran keluarga dalam mendampingi salah satu keluarganya yang sedang sakit termasuk sakit jantung memiliki peran yang sangat penting dan utama. Keluarga bisa memberikan motivasi yang tepat dalam proses penyembuah anggota keluarga yang sedang sakit.
“Dalam komunikasi keluarga, yang paling utama adalah pondasi kejujuran. Pasien harus jujur kepada keluargannya, anggota keluarganya pun juga perlu kejujuran dan kasih sayang dalam memotivasi pasien agar proses kesembuhan semakin cepat,” papar Leili.
Sementara itu, Wakil Dekan I FDK-UIN-SGD Bandung, Dr. H. Enjang AS, M.Ag., M.Ikom, saat membuka acara mengatakan, hampir semua penduduk tidak dihadapkan pada kondisi siap dalam menghadapi pandemi atau sebuah penyakit.
“Praktisi kesehatan dengan akademisi khususnya akademisi Ilmu Komunikasi memiliki peran yang sangat penting dalam memberikan pemahaman yang jelas mengenai sebuah penyakit sehingga masyarakat memaknai sebuah penyakit dilandasi dengan keyakinan dan kejelasan” ujar Enjang.
Sedangakan Ketua Jurusan Ilmu Komunikasi FDK-UIN-SDG Bandung yang juga Ketua Panitia Pelaksana, mengatakan, komunikasi memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan di dunia ini. Tidak ada aktivitas di bumi ini tanpa menggunakan komunikasi.
“Oleh karena itu dunia kesehatan dengan ilmu komunikasi perlu memiliki keterikatan antara satu dengan yang lainnya, sehingga diharapakan tingkat kesembuhan pasien semakin cepat,”ujar Darajat
Webinar diikuti oleh lebih dari 300 dari peserta yang berasal dari kalangan mahasiswa, dosen, organisasi dosen, pratisi kesehatan, dan pratisi komunikasi. Webinar yang disiarkan secara langsung oleh tiga channel youtube milik FDK-UIN- Bandung, Juran Ilmu Komunikasi FDF-UIN-SDG Bandung, dan milik Madania ini dirancang dan dilaksanakan oleh Korps Protokol Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi.***