Bandung—WN: Tidak ada satu pun sektor ekonomi yang bisa terhindar dari efek mewabahnya virus corona di muka bumi. Akibat dari corona tersebut banyak sektor-sektor ekonomi yang mengurangi produksinya, mengurangi kuantitasnya, bahkan ada yang sama sekali menghentikan produksi dan penjualannya, bahkan harus rela memutuskan hubungan kerja dengan karyawannya.
“Hanya satu-satunya sektor ekonomi yang masih bertahan dalam keadaan corona ini adalah sektor Koperasi dan Usaha Kecil (KUK). Memang Sektor KUK secara keseluruhan terpengaruh oleh keadaan corona ini, tetapi jika dibandingkan dengan usaha besar, KUK ini sangat fleksibel sehingga mereka tetap mampu bertahan dalam keadaan apapun termasuk dalam keadaan pandemi corona seperti ini, bahkan ketika krisis monoter beberapa tahun silam KUK, masih tetap bertahan” ujar Widyaiswara Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Provinsi Jawa Barat, Dery Nurranis Wahidin, S.Ag., MM, saat diwawancara via telepon selular usai menjadi salah seorang narasumber pada kegiatan Talk Show My Ilkom episode 7, Jumat (29/10) malam ini.
Talk Show My Ilkom sepisode 7 yang mengusung tema “Mengintip Nasib UMKM di Masa Pandemi, ini diselenggarakan oleh Jurusan Ilmu Komunikasi, Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Gunung Djati Bandung melalui Korps Protokoler Mahasiswa Jurusan (KPMJ-4) Jurusan Ilmu Komunikasi. Talk Show yang dipandu Kiki Zakiyah, Anggota Operasional KPMJ-4 ini selain menghadirkan dari Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Mengenengah Provinsi Jawa Barat, juga menghadirkan Wirausaha muda dan Owner Galery Kitri, Sucita Dewi Ratnasari,
Dalam talk show tersebut Dery Juga menilai, pelaku KUK di Jawa Barat masih kurang mumpuni dalam melakukan digitalisasi. Oleh karena itu, pihaknya mengupayakan untuk mendorong para UMKM mampu memanfaatkan ruang-ruang digital seperti market place.
Dalam berwirausaha perlu ada inkubator bisnis. Makanya kami dari provinsi dan pusat berupaya agar UMKM ini bisa naik kelas lagi namun tetap berada di inkubator bisnisnya. Jadi di dalam berkelompok diinkubasi supaya mereka lebih naik kelas lagi.
“Misalnya jika mereka belum paham mengenai pemasaran, maka kami beri pamahaman tentang pemasaran. Inkubasi ini berguna agar UMKM lebih meningkat lagi pemahamannya, lebih meningkat lagi keterampilannya” ujar Dery menambahkan.
Sementara Sucita Dewi Ratnasari mengaku, dirinya mencoba untuk mengikuti tren dan dunia digital dalam berwirausaha. Selain itu, dia mencoba untuk terus menciptakan produk yang menarik dengan sekreatif mungkin demi menghindari ketertinggalan dari usaha-usaha yang lainnya.
“Yang pasti kita harus bisa menguasai digital dan melihat tren masa kini, jangan lupa untuk tetap memperhatikan passion kita. Jangan sampai hanya ikut-ikutan dengan orang lain.” ujar perempuan yang juga Owner Galery Kitri itu.
Di akhir acara kedua narasumber sepakat bahwa KUK harus bisa terus survive di tengah ketidakpastian ini, jangan sampai menyerah dengan keadaan.***